Sabtu, 31 Maret 2012

Diskusi Mengenai Tawaran PostDoc


Beberapa waktu lalu ada seorang kawan yang memposting adanya lowongan post-doc di MIT (http://nuit-blanche.blogspot.com/2012/03/postdoc-position-at-mit.html). Menariknya setelah itu terjadi diskusi cukup meriah dari berbagai pihak. Berikut ini beberapa pandangan yang sempat muncul dari para pelaku diskusi:
  • Timbul dorongan untuk menjalankan program post-doc di ITB sendiri, tentunya supaya manfaatnya bisa dinikmati oleh ITB. Namun demikian rupanya di ITB belum ada prosedur baku mengenai postdoc di ITB.
  • Mengingat tempat post-docnya di negara lain (Amerika), timbul pertanyaan, apa manfaat yang diperoleh jika orang Indonesia melakukan postdoc di MIT? Lebih-lebih lagi jika orang tersebut belajar (S1,S2,S3) dengan dukungan dana dari Indonesia, jika ternyata malah bekerja di luar artinya investasi belajar tersebut sia-sia (bagi Indonesia).
  • Dalam dokumen academic plan ITB 2011-2015 rupanya sudah ada rekomendasi supaya ITB menyediakan posisi postdoc untuk kepentingan penguatan riset ITB. Targetnya adalah 2 orang postdoc di setiap fakultas/sekolah sampai 2015.
  • Jika PhD di Indonesia melakukan postdoc ke MIT dapat menjadi brain-drain
  • Jika tidak ada perjanjian kerjasama tertentu dengan MIT, maka tidak ada gunanya bagi ITB untuk mengirimkan postdoc ke MIT.
  • postdoc di MIT manfaatnya adalah MIT mendapatkan tenaga kerja yang relatif murah. Bagi yang postdoc mendapatkan lingkungan kerja di MIT dengan gaji USD
Komentar khusus dari pak Ihsan Hariadi:
  • Program postdoc di US programnya benar-benar bersifat 'individual', bukan kerjasama resmi antar universitas.
  • Soal imbalan materi, kesan saya not-so-good, banyak yg complaint, pernah baca isue "PostDoc Slavery". Coba saja Google, masuk-kan kata kunci postdoc sl  ", kita baru mengeja huruf 'sl' saja mbah Google sudah langsung tahu 'isu' yg dimaksud:       'postdoc slavery'
  • Sudah sangat jelas, bagi Universitas di LN, PostDoc memang merupakan tenaga full-timer yg bisa di "enslave"         untuk membantu men-generate paper ( paper-generator ), yang dianggap lebih berpengalaman dibanding Ph.D students di kasih kontrak-nya juga hanya tahunan ... subject to reviews ...
  • Sedang bagi si PostDOc, memang itu ajang untuk meniti karir sebagai Tenaga Peneliti dan (terutama) bagi yang ingin menjadi Profesor di LN (US/Europe)

Catatan

2 komentar:

  1. Believe it or not Pak. Masalah ini berulang "persis" 2 tahun kemudian di Milis ITB.
    History indeed repeats itself.
    :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh iya rupanya. Old topic reboot :)

      Hapus