Waskita Adijarto: Kemungkinan Hilangnya Data pada SSD (Solid State Drive)

Selasa, 12 Mei 2015

Kemungkinan Hilangnya Data pada SSD (Solid State Drive)

Pada saat ini SSD (Solid State Drive) adalah generasi lanjutan dari Hard Disk konvensional. Keunggulan utama SSD adalah kecepatannya yang lebih cepat daripada hard disk mekanikal. Kelemahan SSD terutama adalah harganya yang masih relatif mahal.

Permasalahan pada SSD:
#1 Mahal dibandingkan mekanikal

#2 Umur relatif pendek
Setiap kali ditulis, umur SSD berkurang. Umur ini cukup panjang, seperti telah diuji artikel "The SSD Endurance Experiment They are all dead" http://techreport.com/review/27909/the-ssd-endurance-experiment-theyre-all-dead

#3 Data bisa hilang pada kondisi ekstrim tertentu

Baru-baru ini ada yang menyatakan bahwa data di SSD dapat hilang jika SSD disimpan dalam kondisi tertentu. Kemungkinan data hilang sendiri pada SSD dalam percobaan hanya terjadi dalam kondisi ekstrim sebagai berikut:

Menulis ke SSD pada temperatur rendah
Disimpan pada temperatur tinggi cukup lama
Umur SSD sudah hampir habis

Detail di artikel (http://www.jedec.org/sites/default/files/Alvin_Cox)

Untuk pemakaian SSD yang biasa, ketiga kondisi ekstrim tersebut jarang terjadi semuanya, sehingga sebenarnya tidak usah khawatir.

Pada pengguna di datacenter, temperatur umumnya stabil
SSD selalu dipakai, jadi jarang dalam kondisi penyimpanan cukup lama
Umur SSD yang dipakai jarang mendekati akhir. Untuk mencapai akhir umur SSD cukup sulit, seperti dibuktikan pada artikel "The SSD Endurance Experiment They are all dead" http://techreport.com/review/27909/the-ssd-endurance-experiment-theyre-all-dead

Jadi untuk para pengguna SSD, berikut ini saran untuk keamanan datanya:

Sering-sering dibackup ke hard disk mekanikal, atau dititip di cloud (seperti drop box, Google Drive dan sebagainya). Saran ini sebenarnya berlaku umum untuk semua hard disk, SSD maupun mekanikal, karena semua hard disk dapat mati tiba-tiba tanpa pemberitahuan.
Komputer dinyalakan secara rutin. Hal ini tidak masalah bagi notebook / desktop / server yang selalu dipakai.
Kalau ada server SSD yang mau dimatikan / digudangkan, pastikan isi SSDnya dibackup dulu ke hard disk mekanik.

Saya sendiri pernah mengalami sebuah SSD Kingston tiba-tiba tidak dikenali oleh mainboard, padahal tidak mengalami hal-hal aneh. SSD itu diperbaiki / diganti oleh Kingston karena masih dalam masa garansi, tapi tentu saja isinya hilang semua. Jadi backup data itu selalu wajib. Jangan sampai data cuma ada di sebuah SSD/hard disk saja.