Covid19 dapat menular melalui aerosol yang dihasilkan pernafasan manusia.
Ref: https://www.bmj.com/content/373/bmj.n913
Untuk mengurangi penularan melalui aerosol, perlu dilakukan hal berikut:
- pakai masker yang benar
- jaga jarak
- pembersihan udara dengan penyaringan (pakai HEPA filter) jika pakai AC
- sterilisasi udara dengan cahaya ultra violet
- ventilasi udara yang dengan memasukkan udara baru, supaya konsentrasi aerosol virus rendah
Paradigma lama menganggap virus ini menular melalui droplet. Solusi droplet selama ini:
- pakai masker
- jaga jarak
- desinfektan untuk permukaan
Solusi droplet kurang efektif jika virusnya menular melalui aerosol.
Teknik ventilasi yang baik dapat dipelajari di berbagai situs:
- https://www.who.int/publications/i/item/9789240021280
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/community/ventilation.html
- https://www.ashrae.org/file%20library/technical%20resources/ashrae%20journal/2020journaldocuments/72-74_ieq_schoen.pdf
Pengukuran kualitas ventilasi dapat dilakukan dengan beberapa cara:
- aliran udara 10 liter per menit per orang (untuk kantor biasa)
- pergantian udara di suatu ruangan dipastikan terjadi 6x per jam (ACH=Air Change per Hour)
- kadar CO2 di ruangan di bawah batas tertentu. ada yang menyebutkan 900 ppm, ada yang menyebutkan 1200. Belgia sudah mewajibkan pemasangan sensor CO2 di beberapa tempat umum.
Jumat, 09 Juli 2021
Ventilasi Udara Untuk Mencegah Penularan Covid 19
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar