Pembangunan Laboratorum Ex Lab Surya ITB |
Minggu, 28 Desember 2014
Kamis, 25 Desember 2014
Pemandangan Matahari Terbit di Gunung
Ketika kecil kita sering diajarkan menggambar matahari terbit di antara 2 buah gunung seperti gambar ini:
Di Indonesia yang penuh dengan gunung berapi, tidak sulit mencari 2 buah gunung yang berdekatan sehingga menyerupai gambar pemandangan di atas. Contohnya adalah gunung Sumbing dan Sindoro seperti pada foto berikut ini:
Namun di foto tersebut ada yang kurang, karena hanya ada langit, gunung, sawah dan jalan. Mana matahari terbitnya?
Berikut ini foto gunung Batur di siang hari, nampak latar depan lebih jelas.
Kesimpulan:
Selama ini kita salah kaprah mengajarkan membuat gambar pemandangan matahari terbit dengan latar depan terlihat jelas, padahal sesungguhnya gambar itu mestinya berupa siluet, kecuali kalau kita memotretnya menggunakan teknik HDRI (High-dynamic-range imaging).
Sumber:
Di Indonesia yang penuh dengan gunung berapi, tidak sulit mencari 2 buah gunung yang berdekatan sehingga menyerupai gambar pemandangan di atas. Contohnya adalah gunung Sumbing dan Sindoro seperti pada foto berikut ini:
Namun di foto tersebut ada yang kurang, karena hanya ada langit, gunung, sawah dan jalan. Mana matahari terbitnya?
Setelah dicari-cari ketemu juga foto matahari terbit di antara 2 buah gunung, seperti pada foto berikut ini.
Kalau diperhatikan, pada foto tersebut gunung dan latar depan berwarna gelap, sedangkan yang terang hanya matahari dengan langit & awan yang terkena cahaya matahari. Jadi tidak akan terlihat sawah, jalan, dan benda-benda lain di latar depan karena cahaya yang sampai ke situ kalah dengan cahaya dari matahari dan awan. Gunung hanya tampak sebagai siluet gelap.Berikut ini foto gunung Batur di siang hari, nampak latar depan lebih jelas.
Pemandangan Gunung Batur (http://baliecocycling.com/batur-trek/) |
Kesimpulan:
Selama ini kita salah kaprah mengajarkan membuat gambar pemandangan matahari terbit dengan latar depan terlihat jelas, padahal sesungguhnya gambar itu mestinya berupa siluet, kecuali kalau kita memotretnya menggunakan teknik HDRI (High-dynamic-range imaging).
Sumber:
- Gambar pemandangan versi anak-anak http://m.kaskus.co.id/post/52f6e93dfcca172c3500030c
- Pemandangan matahari terbit di gunung Batur http://www.panoramio.com/photo/52606441
- Pemandangan Gunung Batur siang hari http://baliecocycling.com/batur-trek/
Susahnya Berfikir Zaman Sekarang
Sering orang menerima informasi dari internet mentah-mentah:
sehingga ada orang-orang lain yang sibuk mengoreksi informasi yang salah tersebut.
sehingga ada orang-orang lain yang sibuk mengoreksi informasi yang salah tersebut.
Selasa, 16 Desember 2014
Lampu Belakang Sepeda Motor
Lampu belakang sepeda motor itu mestinya warna merah, bukan warna putih yang menyilaukan dan dapat disangka sebagai kendaraan yang datang dari arah depan.
Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10203030538547925&set=a.1809990453058.2088285.1338877329&type=1&theaterhttps://www.facebook.com/photo.php?fbid=10203030538547925&set=a.1809990453058.2088285.1338877329&type=1&theater
Lampu belakang motor warna putih yang menyilaukan |
Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10203030538547925&set=a.1809990453058.2088285.1338877329&type=1&theaterhttps://www.facebook.com/photo.php?fbid=10203030538547925&set=a.1809990453058.2088285.1338877329&type=1&theater
Senin, 15 Desember 2014
Patung T-Rex Dibongkar
Jumat, 12 Desember 2014
Survei Water Pressure Sensor
Saat ini saya sedang menjajaki penggunaan sensor tekanan untuk mendeteksi ketinggian cairan di sebuah tangki.
Contoh sensor yang mungkin ( dari situs dx.com ):
Kemungkinan lain menggunakan sensor yang ditawarkan di ebay (http://www.ebay.com/bhp/water-pressure-sensor)
Untuk aplikasi mengukur ketinggian air, ada juga sensor yang tinggal dicelup, dan kemudian memberikan tegangan output sesuai ketinggian. Cuma harganya agak mahal.
Datasheet sensor ini ada di http://dlnmh9ip6v2uc.cloudfront.net/datasheets/Sensors/ForceFlex/eTape%20Datasheet%2012110215TC-8_040213.pdf
UPDATE: akhirnya mendapatkan sensor tekanan air di ebay: http://elektrologi.kabarkita.org/sensor-tekanan-air/
Contoh sensor yang mungkin ( dari situs dx.com ):
Carbon Steel Alloy Variable Pump Water / Air Pressure Sensor - Silver + Black (DC 5V) |
Untuk aplikasi mengukur ketinggian air, ada juga sensor yang tinggal dicelup, dan kemudian memberikan tegangan output sesuai ketinggian. Cuma harganya agak mahal.
Liquid Level Sensor, dari Central Electronics |
UPDATE: akhirnya mendapatkan sensor tekanan air di ebay: http://elektrologi.kabarkita.org/sensor-tekanan-air/
Menonton TV Dan Kecerdasan Anak
Ada artikel yang menyatakan bahwa TV menurunkan kecerdasan anak (http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/06/banyak-nonton-tv-menurunkan-kecerdasan-anak)
Di artikel tersebut disebutkan sumber ilmiahnya adalah seorang penulis bernama Lynne Murray yang menulis buku berjudul Psychology of Babies. Saya cek bukunya di situs amazon.com rupanya memang ada:
Kesimpulan saya artikel itu ada dasar ilmiahnya bukan asal tulis, kalau mau dicross check kita bisa langsung membaca buku tersebut.
Artikel ini aslinya dari situs Kompas Health: http://health.kompas.com/read/2014/06/25/0735205/Banyak.Nonton.TV.Kurangi.Kecerdasan.Anak . Nampaknya hasil copy paste 100%Jika dilakukan terlalu banyak, menonton TV bisa menurunkan kecerdasan anak.
Sebuah studi baru menemukan, balita yang banyak menonton TV memiliki prestasi belajar yang lebih buruk di sekolah dibandingkan dengan anak lainnya yang tidak atau sedikit menonton TV. Lynne Murray, profesor psikologi perkembangan mengatakan, sangat jelas tidak ada manfaat yang didapat dari menonton TV bagi anak usia di bawah dua tahun.
Studi menemukan, anak yang menghabiskan banyak waktu di depan layar memiliki perbendaharaan kata yang lebih sedikit serta prestasi akedemis yang lebih buruk. Bahkan hubungan ini masih muncul meskipun sudah dimasukkan pula faktor kelas sosio-ekonomi.
Dalam bukunya, Psychology of Babies, Murray menegaskan untuk perlunya memberikan larangan bagi anak di bawah usia dua tahun untuk menonton TV. Tayangan TV selain bersuara keras, juga terlalu cepat pergerakannya untuk diikuti oleh otak anak kurang dari dua tahun.
Hal tersebut dapat menganggu kemampuan bermainnya dan interaksinya dengan saudara dan orangtuanya. Bahkan penempatan TV yang menyala di ruangan pun meski tak ditonton juga berdampak merusak.
"Ketika ada TV yang menyala diletakkan di kamar tempat anak bermain, fokus mereka akan terganggu," ujarnya.
Di sisi lain, ketika orangtua mendampingii anak saat menonton TV dan menjelaskan apa yang terjadi, maka itu akan mengurangi dampak negatifnya. Menonton program yang sama berulang-ulang juga membantu, karena hal itu akan memberikan kesempatan pada otak untuk memproses informasi dan sudah mampu membayangkan apa yang akan terjadi berikutnya.
Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otaknya, Murray menyarankan supaya anak mendapatkan tidur yang cukup setiap hari. Sayangnya, menonton TV yang dilakukan sebelum tidur akan menyulitkan otak untuk mendapat keadaan siap tidur.
(Sumber: Kompas Health)
Di artikel tersebut disebutkan sumber ilmiahnya adalah seorang penulis bernama Lynne Murray yang menulis buku berjudul Psychology of Babies. Saya cek bukunya di situs amazon.com rupanya memang ada:
The Psychology of Babies: How Relationships Support Development from Birth to Two Paperback – June 19, 2014 by Lynne Murray (Author) |
Kesimpulan saya artikel itu ada dasar ilmiahnya bukan asal tulis, kalau mau dicross check kita bisa langsung membaca buku tersebut.
American Fuzzy Loop
Baru saja membaca sebuah program pengecek keamanan bernama 'american fuzzy loop'
Fitur utamanya sebagai berikut:
AFL ini pada beberapa setting akan banyak menggunakan akses baca/tulis ke harddrive. Jika menggunakan SSD, maka akan ada potensi umur SSD cepat berkurang. Solusinya menggunakan RAMDISK seperti dijelaskan di http://www.cipherdyne.org/blog/2014/12/ram-disks-and-saving-your-ssd-from-afl-fuzzing.html.
SSD bisa tahan ditulis sampai 750TB ~ 2 Petabyte, jadi sebenarnya kuat juga, menurut artikel ini http://techreport.com/review/27436/the-ssd-endurance-experiment-two-freaking-petabytes
Fitur utamanya sebagai berikut:
American fuzzy lop is a security-oriented fuzzer that employs a novel type of compile-time instrumentation and genetic algorithms to automatically discover clean, interesting test cases that trigger new internal states in the targeted binary. This substantially improves the functional coverage for the fuzzed code. The compact synthesized corpora produced by the tool are also useful for seeding other, more labor- or resource-intensive testing regimes down the road.Sumber: http://lcamtuf.coredump.cx/afl/
AFL ini pada beberapa setting akan banyak menggunakan akses baca/tulis ke harddrive. Jika menggunakan SSD, maka akan ada potensi umur SSD cepat berkurang. Solusinya menggunakan RAMDISK seperti dijelaskan di http://www.cipherdyne.org/blog/2014/12/ram-disks-and-saving-your-ssd-from-afl-fuzzing.html.
SSD yang kuat ditulis sampai mendekati 2 Petabytes |
Tips Membuat Paper Ilmiah
Baru saja saya membaca tips membuat paper di http://romisatriawahono.net/2013/01/23/tahapan-memulai-penelitian-untuk-mahasiswa-galau/.
Kalimat di akhirnya yang menarik:
Kalimat di akhirnya yang menarik:
- untuk level s1 kita paling tidak harus baca 20-70 paper,
- untuk level s2 kita sebaiknya membaca 70-200 paper, dan
Mari banyak membaca :)
- untuk level s3 diperlukan literatur sekitar 200-600 paper
Contoh Email Phishing
Berikut ini satu contoh email phishing yang saya terima:
Teksnya:
Teksnya:
Email phishing ini berusaha membujuk orang agar mau memberikan username dan password untuk kemudian disalahgunakan.
Dear Usěr,We are terminating some mailbox due to the instable proxy login, you are directed to submit your information in our new web weaver in order to register you in our new proxy. Please kindly reply us with the following information below.Active Phone Number:Usernamě:Passwórd:Altěrnative Email:Your Country:Your Ip will remain active after you have successfully confirmed your ěmail to the monitoring Center.Thank you.
Kamis, 11 Desember 2014
Pendidikan Hi-Tech dan Low-Tech
Contoh kelas dengan teknologi tinggi yang justru nilainya jeblok:
http://www.nytimes.com/2011/09/04/technology/technology-in-schools-faces-questions-on-value.html
Quote:
Contoh sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan dasar dengan teknologi rendah / konvensional:
http://www.nytimes.com/2011/10/23/technology/at-waldorf-school-in-silicon-valley-technology-can-wait.html?pagewanted=all&_r=0#comment
http://www.nytimes.com/2011/09/04/technology/technology-in-schools-faces-questions-on-value.html
Quote:
"The class, and the Kyrene School District as a whole, offer what some see as a utopian vision of education’s future. Classrooms are decked out with laptops, big interactive screens and software that drills students on every basic subject. Under a ballot initiative approved in 2005, the district has invested roughly $33 million in such technologies.The digital push here aims to go far beyond gadgets to transform the very nature of the classroom, turning the teacher into a guide instead of a lecturer, wandering among students who learn at their own pace on Internet-connected devices.“This is such a dynamic class,” Ms. Furman says of her 21st-century classroom. “I really hope it works.”Hope and enthusiasm are soaring here. But not test scores. Since 2005, scores in reading and math have stagnated in Kyrene, even as statewide scores have risen."
Contoh sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan dasar dengan teknologi rendah / konvensional:
http://www.nytimes.com/2011/10/23/technology/at-waldorf-school-in-silicon-valley-technology-can-wait.html?pagewanted=all&_r=0#comment
"The chief technology officer of eBay sends his children to a nine-classroom school here. So do employees of Silicon Valley giants like Google, Apple, Yahoo and Hewlett-Packard.
But the school’s chief teaching tools are anything but high-tech: pens and paper, knitting needles and, occasionally, mud. Not a computer to be found. No screens at all. They are not allowed in the classroom, and the school even frowns on their use at home. "
Tips Belajar Fisika dari Profesor Fisika ITB
Berikut ini tips belajar fisika dari Profesor Mikrajuddin Abdullah dari Institut Teknologi Bandung
Jangan Terlalu Banyak Memberikan Rumus
Untuk guru SMA/SMP, kalau mengajarkan Fisika sebaiknya jangan memberikan terlalu banyak rumus. Kadang para guru menjejali banyak sumus kepada siswa. Rumus yang dijejali tersebut sebenarnya dapat diperoleh rumus yang sudah ada. Seringkali pula rumus yang diberikan hanya memiliki aplikasi yang sangat terbatas. Siswa diminta menghafal rumus tersebut, dan kalau ada soal yang pas, langsung pake saja. Inilah yang membuat Fisika itu “menakutkan”.
Contohnya untuk persoalan penjumlahan vector. Sebenarnya rumus jajaran genjang kurang banyak manfaatnya. Siswa hanya diminta menghafal dan tidak tahu dari mana datangnya rumus tersebut. Ketika ingin menghitung sudut yang dbentuk vektor resultan, siswa bingung.
Beda suasananya kalau dua vektor yang akan dijumlahkan dirotasi terlebih dahulu sehingga satu vektor berimpit dengan sumbu datar. Lalu menghitung komponen-kompoen vektor resultan. Kemudian mencari panjang vektor resultan dengan teorema Phytagoras. Sudut yang dibentuk vektor resultan dihitung dengan mudah menggunakan aturan trigonometri. Di sini siswa diajak untuk nerpikir runut dan sistematis.
Fisika itu ilmu untuk memahami fenomena alam. Dan dari pemahaman tersebut orang menciptakan teknologi. Fisika bukan matematika. Rumus diperlukan ketika kita ingin menentukan berapa nilai besaran-besaran fisis tersebut.
Ada pandangan yang aneh saat ini. Buku Fisika yang bagus adalah yang banyak rumusnya dan yang susah rumusnya. Kalau perlu tidak ada kata-kata, semua halaman berisi rumus. Buku semacam ini adalah buku Fisika “sesat”, menyusahkan ribuan guru dan siswa. Orang yang menulis buku fisika demikian adalah orang yang tidak paham fisika. Kalau ditanya konsep-konsep tentang fenomena alam, pasti orang tersebut nilainya jeblok.
Sumber: facebook
Jangan Terlalu Banyak Memberikan Rumus
Untuk guru SMA/SMP, kalau mengajarkan Fisika sebaiknya jangan memberikan terlalu banyak rumus. Kadang para guru menjejali banyak sumus kepada siswa. Rumus yang dijejali tersebut sebenarnya dapat diperoleh rumus yang sudah ada. Seringkali pula rumus yang diberikan hanya memiliki aplikasi yang sangat terbatas. Siswa diminta menghafal rumus tersebut, dan kalau ada soal yang pas, langsung pake saja. Inilah yang membuat Fisika itu “menakutkan”.
Contohnya untuk persoalan penjumlahan vector. Sebenarnya rumus jajaran genjang kurang banyak manfaatnya. Siswa hanya diminta menghafal dan tidak tahu dari mana datangnya rumus tersebut. Ketika ingin menghitung sudut yang dbentuk vektor resultan, siswa bingung.
Beda suasananya kalau dua vektor yang akan dijumlahkan dirotasi terlebih dahulu sehingga satu vektor berimpit dengan sumbu datar. Lalu menghitung komponen-kompoen vektor resultan. Kemudian mencari panjang vektor resultan dengan teorema Phytagoras. Sudut yang dibentuk vektor resultan dihitung dengan mudah menggunakan aturan trigonometri. Di sini siswa diajak untuk nerpikir runut dan sistematis.
Fisika itu ilmu untuk memahami fenomena alam. Dan dari pemahaman tersebut orang menciptakan teknologi. Fisika bukan matematika. Rumus diperlukan ketika kita ingin menentukan berapa nilai besaran-besaran fisis tersebut.
Ada pandangan yang aneh saat ini. Buku Fisika yang bagus adalah yang banyak rumusnya dan yang susah rumusnya. Kalau perlu tidak ada kata-kata, semua halaman berisi rumus. Buku semacam ini adalah buku Fisika “sesat”, menyusahkan ribuan guru dan siswa. Orang yang menulis buku fisika demikian adalah orang yang tidak paham fisika. Kalau ditanya konsep-konsep tentang fenomena alam, pasti orang tersebut nilainya jeblok.
Perhitungan Resultan Vektor |
Sumber: facebook
Curhat Seorang Profesor Institut Teknologi Bandung
Berikut ini adalah Curhat Seorang Profesor Institut Teknologi Bandung tentang pendidikan di Indonesia.
Kutipan diambil dari facebook
Kutipan diambil dari facebook
Anak Sekolah Indonesia
Pagi sampai sore belajar di sekolah. Sore sampai malam ikut bimbel. Malam hari mengerjakan PR. Besok pagi berangkat sekolah lagi. Siklus tersebut berputar tiap hari. Tiap waktu hanya bergelut dengan soal-soal. Kapan menikmati masa anak-anak? Kapan menikmati masa remaja? Padahal hidup tidak hanya untuk belajar. Hidup juga perlu santai, perlu bermain, perlu bersosialisai, perlu “nakal” (nakalnya anak-anak seperti Upin dan Ipin ).
Hak-hak sebagai anak-anak dan sebagai remaja direnggut oleh sistem pendidikan. Saat di belahan bumi lain anak-anak masih sempat ketawa menikmati masa anak-anak dan para remaja masih memiliki banyak waktu untuk menikmati masa remaja, yang hanya muncul sekali dalam hidup, di belahan bumi sini, anak-anak dan remaja selalu dihantui rasa was-was jika tidak berhasil mengerjakan soal.
Fenomena ini lebih terjadi di sekolah-sekolah favorit. Sekolah-sekolah yang katanya dipenuhi sisiswa-siswi pintar. Dan ini pun sulit saya mengerti. Kalau memang isinya siswa-siswi pintar maka harusnya mereka dengan gagah berani mengatakan “saya tidak perlu bimbingan belajar, karena saya sudah pintar”. Bimbingan belajar cukuplah untuk siswa-siswi kurang pintar dari sekolah kurang favotir.
Karena seluruh waktu hanya untuk menyelesaikan soal-soal dari buku-buku soal yang luar biasa tebal karena mengandung koleksi soal entah dari beberapa puluh tahun yang lalu, tidak ada lagi waktu untuk merenung tentang alam semesta dan tentang berbagai persoalan yang ada di sekitar. Tidak ada lagi waktu untuk mengamati berbagai persoalan di sekeliling, bertanya mengapa demikian dan memikirkan solusinya. Padahal bertanya dan memikirkan solusi adalah awal dari kreativitas dan inovasi. Akibatnya anak bangsa ini sangat miskin inovasi dan kreativitas.
Senin, 08 Desember 2014
Soal Matematika Ikan
Langganan:
Postingan (Atom)