Jumat, 30 Januari 2015

Daftar Anggota KM-ITB 2014

Berhubung kurang puas dengan daftar anggota kabinet KM-ITB 2014-2015 yang disajikan di http://km.itb.ac.id/site/kabinet-km-itb-2014-2015/, maka saya coba buat sendiri daftar anggota kabinet yang mestinya lebih searchable. di http://km-itb-2014.blogspot.com/2015/01/susunan-organisasi-kabinet-keluarga.html. Daftar anggota di situs asli berupa file gambar PNG yang tentu saja tidak dapat ditelusuri oleh search engine. Secara umum menurut saya situs KM-ITB rada susah untuk ditelusuri. Tampilan yang 'rame' dengan animasi malah bikin bingung.
=====

Kabinet KM-ITB
Seru (Selaras Pergerakan Satu Indonesia)
2014-2015



Ketua Kabinet KM ITB: Mohammad Jeffry Giranza / GL 2010 / 12010069

Sekretaris Jenderal: Iqro Dewantoro / SBM 2011 /  19011154
  • Sekretaris 1: Astri Yulmarliani / KI 2011/ 10511054
  • Sekretaris 2: Swietenia Puspa Lestari / TL2012 / 15312059
  • Bendahara 1: Pretty Megawaty Nainggolan / FKK 11 / 11611023
  • Bendahara 2: Nugraha Yanureza / SBM 2011 / 19011133
  • Manajemen Sumber Daya Kabinet: Dhika Noor Pradhana / GL 2010 / 12010091

Biro Komunikasi dan Informasi : Suci Utami Nurwidia/ STF 2010 / 10710042
  • Direktur Media dan Informasi : Sofia Tharrannisa / FT 2011 / 13311056
  • Direktur Hubungan Lembaga: R.A. Indira Meirani / FKK 2011 / 11611013
  • Direktur Penelitian dan Pengembangan: Husein Abdulsalam Susilo / MA 2010 / 10110037
Menko Dinamisasi Kampus: Yan Yan Muhammad Achdiansyah / GL 2010 /12010077
  • Menteri Advokasi: Elfa Norisda Aulianisa / BI 2011 / 10611055
  • Menteri Kesejahteraan Mahasiswa: Reza Fachrizal / EP2010 / 18010052
  • Menteri Olahraga dan Kesehatan: Andi Putra P/ GD 2011 / 15111088
  • Menteri Seni dan Budaya: Luthfan Qashmal / MS 2011 / 13111015
Menko Eksternal: Fatimah Az Zahra Sodik/ MRI 2010 /14410021
  • Menteri Sosial Politik: Luthfi Anshari / FI 2011 /10211054
  • Menteri Kajian Strategis: Okie Fauzi Rachman / FT 2011 / 13311079
  • Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Denny Reza Kamarullah / TA2010 / 12110011
  • Menteri Hubungan Luar: Gregorius Andrico Hutomo / GL 2010 / 12010022
Menko Penerapan Karya dan Pemberdayaan Komunitas: Rezky Khairun Zain/ EP2010 / 18010047
  • Menteri Pemberdayaan Komunitas: Jamika Nasaputra / DP 2011 / 17511036
  • Menteri Manajemen Lingkungan : Ferosa Arsadita / ME2011 / 12811009
  • Menteri Konservasi Relasi Masyarakat / Ibrahim Ukrin / PL2010 / 15410055
Menko Pemberdayaan Karya dan Wirausaha: Abdurrahman Fadhlil Halim Luthfan / TK 2010/ 13010024
  • Menteri Riset dan Teknologi: Steve Yudea / FI2010 / ?10210052?
  • Menteri Kewirausahaan: Clarissa Olivia / TK2011 / 13011080
  • Menteri Implementasi Bisnis: Mahatma Waskitadi / SBM2011 / 19011053
Menko Pengembangan SDM: Sumbranang Adhiwiguna / MG 2010 / 12510009
  • Menteri Kaderisasi TPB: Alderine Kuswardhani / FT2010 / 13310005
  • Menteri Sinergisasi Kaderisasi: Heikal Kahfi / PL2010 / 15410014
  • Menteri Manajemen SDM: Vania Florensia Hutagaol / TI 2010 / 13410014

Catatan: Daftar beberapa program studi di Institut Teknologi Bandung
  • 102 FI: Fisika
  • 105 KI: Program Studi Kimia (http://www.chem.itb.ac.id/)
  • 107 STF Prodi Sains dan Teknologi Farmasi  (http://stf.fa.itb.ac.id)
  • 116 FKK: Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas (http://fkk.fa.itb.ac.id/)
  • 120 GL: Geologi
  • 121 TA: Tambang
  • 125 MG: Program Studi Teknik Metalurgi (http://www.metallurgy.itb.ac.id/)
  • 128 ME: Program Studi Meteorologi (http://www.meteo.itb.ac.id/)
  • 130 TK: Program Studi Teknik Kimia 
  • 131 MS: Teknik Mesin
  • 132 EL: Teknik Elektro
  • 133 FT: Fisika Teknik
  • 134 TI: Teknik Industri
  • 135 IF: Informatika
  • 144 MRI: Manajemen Rekayasa Industri (http://www.mri.itb.ac.id/)
  • 153 TL: Teknik Lingkungan  
  • 154 PL: Program Studi Planologi
  • 175 DP: Program Studi Desain Produk (http://www.produk.fsrd.itb.ac.id/)
  • 180 EP: Teknik Tenaga Listrik (http://usm.itb.ac.id/Prodi/181.htm)
  • 190 SBM: Sekolah Bisnis dan Manajemen
  • 190 MB: Program Studi Manajemen


Gerbang Tol Laut Indonesia

Pintu Gerbang Tol Laut Indonesia

Gerbang tol laut Indonesia?
Catatan:

Rabu, 28 Januari 2015

Apa yang terjadi ketika lift mogok?

Apa yang terjadi di dalam lift ketika lift tersebut mogok?

Berikut ini screenshotnya:

Apa yang terjadi ketika sebuah lift mogok?
Di luar orang-orang bingung, di dalam sibuk selfie.
Waktu kejadian: 22 Januari 2015

Jawab Dengan Benar Dan Tepat

Jawablah pertanyaan berikut dengan BENAR dan TEPAT

Senin, 26 Januari 2015

Daytrans Pasteur - Binus

Berikut ini beberapa foto pengalaman menggunakan layanan Daytrans rute Pasteur - Binus


Jadwal keberangkatan Daytrans Pasteur

Suasana Daytrans Pasteur, tempatnya di sebelah jembatan penyeberangan Pasteur

Tempat parkir Daytrans Pasteur

Tempat parkir Daytrans Pasteur

Interior ruang tunggu Daytrans Pasteur

Bangunan ruang tunggu Daytrans Pasteur
Berikut ini beberapa foto di Daytrans Binus

Jadwal Daytrans Binus-Dipati Ukur


Konfigurasi tempat duduk di keberangkatan Daytrans Binus

Daftar biaya pengiriman paket Daytrans Binus

Truk Terperosok

Sebuah truk yang terperosok di daerah Geger Kalong. Nampaknya ada saluran air yang jebol karena beban truk terlalu berat.

Truk terperosok

Jumat, 23 Januari 2015

Pelajaran Bahasa Inggris Zaman Sekarang

Dear Dendy
How is life? Hopefully, everything runs well.
You know we have been together for three years. It’s long time to understand you but it seems I can’t do it anymore.
We have lot of good time together but we also very often have a fight. It is hard for me to make up this decision but I have to end our relationship because you are never changing. You never care about me. Besides, you have an affair with Yeni, my best friend. We’d better walk on our own way. I’m sorry.
Best Regard
Dinda



Soal ini ditemukan di blog http://www.smparrisalah.com/soal/lihat3.php?id_soal=3109&dibuat_oleh=1464 dan beredar di facebook.

Jawaban untuk soal ini dibahas juga di beberapa situs bank soal:
Soal ini rupanya juga menjadi soal latihan Ujian Nasional SMP, demikian menurut dokumen di
https://risonetoo.files.wordpress.com/2009/11/soal-tot7.pdf

Screenshotnya sebagai berikut:

Screenshot dari dokumen soal-tot7.pdf
Soal ini rupanya sudah ada kloningnya, seperti di situs http://maskura.blogspot.com/2014/01/soal-ujian-sekolah-bahasa-inggris-smp.html

Soal bahasa Inggris hasil kloningan

Berikut ini gedung yang berlokasi di Jalan Mataram 16 Semarang, atau Jalan MT Haryono 16  (sumber: http://www.panoramio.com/photo/93516614)

Gedung Bank BNI 1946 Cabang Semarang yang kebetulan beralamat di jalan MT Haryono 16 Semarang


Sebagai penutup, jalan Mataram di Semarang itu mestinya isinya makanan, bukan bahasa Inggris.

Lunpia Semarang di jalan Mataram

Minggu, 18 Januari 2015

Jumat, 16 Januari 2015

Tersangka KPK

Kalau pejabat jadi tersangka KPK mesti cepat mundur atau lambat mundur? Berikut ini ada dua versi sikap yang perlu diambil.

Kutipan pertama
Namun, dalam kasus Suryadharma, kita sedikit menyayangkan mengapa ia baru mengambil keputusan mundur setelah lima hari dijadikan tersangka dan dicekal ke luar negeri oleh KPK. Bahkan, pekan lalu ia seperti belum rela melepas jabatannya sebagai menteri dengan dalih masih memikirkan pelaksanaan haji ke depan.

Sumber:
Kutipan Kedua
Kita mengapresiasi bila Presiden tetap mengangkat Budi Gunawan sebagai Kapolri. Dengan begitu, Presiden menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah yang dijamin dalam tatanan hukum kita. Dengan begitu pula, Presiden menghormati DPR yang telah meloloskan Budi Gunawan di tengah kontroversi yang menyertainya. Toh, KPK belum tentu benar saat menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka. Inilah momentum bagi kita untuk berani mengatakan KPK bukan dewa, bahkan bukan setengah dewa, yang tidak mungkin salah. KPK juga manusia.

Sumber:  
Nah, jadi mesti pilih yang mana ya?

Kamis, 15 Januari 2015

Do Not Have Driving License

Do Not
Have Driving License
Should Not Drive
Satlantas Polres Bandung


Sumber: https://path.com/moment/1L9ExD

Selasa, 13 Januari 2015

Flight Data Recorder

Akhir-akhir ini isu Flight Data Recorder (FDR) sedang ramai sehubungan dengan kasus jatuhnya pesawat Air Asia QA8501

Beberapa tulisan tentang FDR yang sempat dikumpulkan namun belum sempat dibaca:

Sabtu, 10 Januari 2015

Jatuh Dalam Bahasa Sunda

Berbagai gaya Jatuh dalam bahasa Sunda
Berikut ini berbagai gaya jatuh dalam bahasa Sunda
  1. Tiseureulu
  2. Tigebrus
  3. Tisoledat
  4. Titajong
  5. Tijengkang
  6. Tikosewad
  7. Tikusruk
  8. Ngagolepak
  9. Nambru

Anda Ragu-Ragu Kembali Sekarang Juga

Anda Ragu-Ragu Kembali Sekarang Juga,
Tempat di markas Kopassus Batujajar Padalarang.

Anda Ragu Ragu Kembali Sekarang Juga, di Batujajar Padalarang

Tokoh-tokoh Pergulatan Aqidah Islam Dan Filsafat Yunani Aristoteles

Pada tulisan sebelumnya telah dipaparkan perbedaan antara filsafat Aristoteles dengan keyakinan Islam. Pada tulisan ini diuraikan lebih lanjut tentang tokoh-tokohnya.
Berikut ini adalah tokoh-tokoh ulama Islam Ahlusunnah Wal Jamaah, terutama yang sangat aktif memurnikan keyakinan Islam dari pengaruh filsafat Aristoteles
  • Abul al-Hasan Ali bin Ismail al-Asy'ari perumus ilmu aqidah sifat 20 yang disusun untuk menolak paham filsafat Aristoteles dari Yunani
  • Abu Manshur al Maturidi hidup sezaman dengan Imam Al-Asy'ari, menolak paham filsafat Aristoteles.
  • Al Ghazali (1058 ~ 1111) Ulama besar yang merumuskan ilmu fiqih dan tasawuf dalam karya besarnya Ihya Ulumuddin. Beliau menguraikan kelemahan filsafat Yunani dalam bukunya Tahafut al-Falasifah. Buku ini kemudian ditentang lagi oleh tokoh filsafat Ibnu Rushd.
Tokoh-tokoh filsafat Islam yang terpengaruh oleh paham filsafat Aristoteles adalah sebagai berikut:
Catatan:

Berikut ini beberapa tokoh-tokoh paham Muktazilah yang mencampurkan filsafat Aristoteles dengan keyakinan Islam
  1. Wasil bin Ata, (700 ~ 748 ) lahir di Madinah, pelopor ajaran ini.
  2. Abu Huzail al-Allaf (751-849 M), penyusun lima ajaran asas Muktaziliyah.
  3. an-Nazzam, (775 ~ 845) murid Abu Huzail al-Allaf.
  4. al-Jahiz (781M ~ 868M)
  5. Abu Ali Muhammad bin Abdul Wahab al-Jubba’i (849-915 M).
  6. Al-Qadi `Abd al-Jabbar (935M - 1025M)
  7. Abu al-Husayn al-Basri (~1085M)
  8. al-Zamakhshari. (1074 ~ 1143)
Demikianlah tokoh-tokoh dalam pergulatan aqidah Islam melawan filsafat Barat. Hendaknya kita tidak terpengaruh oleh budaya Barat yang membesarkan para ahli filsafat dan mengecilkan peranan ulama yang memurnikan aqidah Islam. Adapun para ilmuwan sains modern tidak disebut lagi, karena sudah cukup populer seperti Newton, Einstein, dan sebagainya yang tidak ada hubungan dengan agama Islam.


Referensi

Perbandingan Mazhab Aqidah dan Filsafat

Berikut ini ada sebuah tulisan yang memuat perbandingan antara beberapa mazhab filsafat dan aqidah (keyakinan) dalam Islam.

Sumber: http://www.scribd.com/doc/31788108/Background-Information-for-the-Study-of-Islamic-Theology

Background Information

To better understand the theological differences between Muslims, it is necessary to understand their different attitudes regarding three sources of knowledge: reason (aql), revelation (naql), and inspiration (kashf).
Revelation (naql) Reason (aql) Inspiration (kasyf)
Peripatetic Philosophers Source of guidance for the uninitiated. Unnecessary for rational people and unimportant to the philosopher. The exclusive source of all fundamental truth. No value whatsoever.
Al-Mu`tazilah Confirms reason. If there is contradiction between the two, revelation must be reinterpreted. All contradictions between the two are only apparent, actual contradiction between reason and revelation being impossible. (Revelation, though, is the exclusive source for knowing secondary religious matters such as the number of rak`ahs in the Afternoon Prayer, and that fasting is in Ramadan, etc.) Source of determining all fundamental truth. Little or no value.
Al-Maturidiyyah Fundamental truth is determined by reason, but only in harmony with revelation. If there is contradiction between the two, reason must be re-evaluated. All contradictions between the two are only apparent, actual contradiction between reason and revelation being impossible. Provides guidance in applying religious matters only on a very personal and individual basis. If there is any conflict between revelation and inspiration, inspiration is to be rejected.
Al-Asha`irah and Athariyyah al-Hanabilah Source of all fundamental truth. Provides the correct basis for understanding revelation in the proper context, but only in accordance with the general framework set out by revelation. All contradictions between the two are only apparent, actual contradiction between reason and revelation being impossible. Provides guidance in applying religious matters only on a very personal and individual basis. If there is any conflict between revelation and inspiration, inspiration is to be rejected.
Extreme Gnostics: Source of guidance for the uninitiated. Truly understood only by the Gnostics. Little or no value. Source of all fundamental truth and the exclusive domain of the saints.
Moderate Gnostics: Source of all fundamental knowledge. Subject to interpretation by inspiration. Has limited utility in understanding revelation, not in appraising or moderating inspiration. Source of knowledge for the saints. Has the ability to clarify, interpret, and qualify revelation.
Extreme Hashwiyyah Exclusive source of all religious knowledge. No value whatsoever. No value whatsoever.
Moderate Hashwiyyah Exclusive source of all religious knowledge. Little or no utility in understanding revelation. Revelation is never to be understood, re-interpreted or re-evaluated in light of reason, though theoretically all contradictions between reason and revelation are only apparent, actual contradiction between the two being impossible. Provides guidance in applying religious matters only on a very personal and individual basis. If there is any conflict between revelation and inspiration, inspiration is to be rejected.
The Maturidiyyah, the Asha`irah, and Athariyyah al-Hanabilah represent the spectrum of thought found in Orthodox Islam. They are on the practice of the Salaf and include the rightly guided Sufis on the path of Junayd and `Abd al-Qadir al-Jilani. The only real difference between the Athriyyah and the Asha'irah is that the former violently reject ta'wil and delving into difficult theological matters, while the latter, to a greater or lesser extent, allow it. The Athariyyah include Ahmad b. Hanbal, al-Bukhari, Ibn Qudamah al-Maqdisi, and al-Dhahabi (though a Shafi`i in fiqh) in his later days. The Maturidi approach is first seen in the person of Abu Hanifa, then codified in the works of al-Maturidi and developed by scholars such as al-Nasafi, al-Lamishi, and al-Taftazani. The Ash`ari approach is witnessed in the views of al- Hasan al-Basri, crystalising in the ideas of al-Ash`ari and his contemporaries Ibn Jarir al-Tabari and al-Tahawi (who, almost simultaneously, independently codified the same methodology). It was then developed by scholars like al-Baqillani, al-Bayhaqi, Imam al-Haramayn, Ibn al-Jawzi, and al-Ghazali.
The peripatetic philosophers are those who follow, to a greater or lesser degree, the teachings of Aristotle, Plato, and Plotinus. Their numbers include al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, and to a lesser degree Ibn Rushd al-Hafid. The peripatetic philosophers are considered disbelievers with the exception of Ibn Rushd and his followers, due to the fact that his views, though still false, are more moderate.
The Mu`tazilah are known for their belief that the Qur'an is created, that man creates his own evil deeds, that Allah is obligated to prescribe what is best for His creation, and that it is impossible for Allah to ever be seen by man. Their numbers include many famous scholars such as al-Jahiz, Al-Qadi `Abd al-Jabbar, Abu al-Husayn al-Basri, and al-Zamakhshari.
The extreme Gnostics include the Batiniyyah and the Sufi extremists who reject the guidance of Islamic Law. They are the only other above-mentioned categories who are indisputably disbelievers.
The moderate Gnostics are the Sufi extremists who give lip service to the authority of the Qur'an and Sunnah but are prone to innovations and false ideologies. They unfortunately include the majority of Sufis living today. The extreme Hashwis include the Mushabbihah, the early Hanbali Mujassimah like Abu Ya'la al-Farra', Ibn Mandah, and Ibn Battah, and many of the contemporary Salafis.
The moderate Hashwis include Ibn Taymiyah, Ibn Qayyim al-Jawziyyah, Ibn Abu al-`Izz, al- Dhahabi in his early days, and some of the more moderate and better informed contemporary Salafis.

THE HISTORY AND DEVELOPMENT OF ASH`ARI THOUGHT

It may seem surprising that I mentioned Ibn al-Jawzi among the most important Ash`ari scholars, but when one understands the Ash`ari mindset, this becomes far less surprising. The Ash`aris are the theological manifestation of the `aqidah of the hadith scholars, being the forerunners in placing reason at the service of revelation, where as the Maturidis are the theological expression of Ahl al-Ra'i. The Atharis, on the other hand, though adhering to the views of Ahl al-Hadith, never developed a comprehensive theology, being averse to such an enterprise. It is the closeness to the hadith while presenting a fully developed theology that gives the Ash`aris their unique character.
The works of al-Baqillani, Imam al-Haramayn, and finally al-Ghazali, show the development of the rational character of Ash`ari thought. Their works collectively form the rational pillar of Ash`ari theology. Everyone that comes after them, like al-Razi, al-Iji, and al-Sanusi, only add some finer details and carry out the role of tahqiq.
The writings of al-Bayhaqi and Ibn al-Jawzi are the works which give full expression to the Ash`ari approach to hadith. Their respective works, Kitab al-Asma' wa al-Sifat and Daf` Shubah al-Tashbih, are the definitive sources for all later Ash`ari discussions of the mutashabihat. Al-Bayhaqi's work is by far the more extensive and is most authoritative in terms of hadith methodology, wheras Ibn al-Jawzi's work is the more aggressive and combative, being written specifically as a refutation of the Hanbali mujassim Abu Ya'ala al- Farra'. The two books taken together form the second indespensible pillar of Ash'ari thought. Historically, we see that Abu al-Hasan al-Ash`ari (d. 330) had many students, among the most important being al-Ta'i and al-Bahili. Among the students of al-Bahili were al-Isfarayini (d. 418), Ibn Furaq, and al-Baqillani (d. 402). Al-Baqillani was also a student of al-Ta'i; in fact, al-Ta'i was his main teacher in matters of `aqidah, not al-Bahili. Ibn Furaq and al-Isfarayini went to Khurasan (in Iran), where they spread the Ash`ari creed primarily to adherents of the Shafi'i madhhab, forming the "Khurasani school" of Ash'ari thought which was characterised by a strong partiality for textual evidence.
Al-Baqillani stayed in Iraq and was more inclined to the rational approach, probably due to the influence of al-Ta'i, forming what we could call the "Iraqi school" of Ash`ari thought. His most important `aqidah works are Kitab Tamhid al-Awa'il and al-Insaf. He was a Maliki in fiqh, and was responsible for spreading the `Ash`ari creed among many Malikis and Hanbalis in Iraq and as a consequence, in the rest of the Arab world. As the Ash`ari creed spread to Syria and Egypt, it quickly won favour and acceptance with the Hanafis there who were already under the influence of the nearly identical teachings of al-Tahawi, who hailed from Egypt.
In Khorasan, the scholarly tradition spread from generation to generation, producing many eminent scholars, among them al-Bayhaqi (d. 458) and Imam al-Haramayn (d. 478). Al- Bayhaqi's book entitled al-I`tiqad wa al-Hidayah is probably the best `aqidah work of the"Khorasani school" and is probably the most faithful representation of the ideological mindset of the Khurasani Ash`aris. Imam al-Haramayn, however, departed from this approach, having extensively studied the works of al-Baqillani. He brought the Khurasanis to Baqilani's more rational approach. His most important work in `aqidah is Kitab al-Irshad. Al-Ghazali (d. 505) was his student and continued on this rational line in his own works such as al-Iqtisad fi al- I`tiqad, Qawa'id al-Aqa'id (from the Ihya'), and Tahafut al-Falasafah. He returns to a more"Khurasani" attitude in his Iljam al-`Awam an `Ilm al-Kalam, though such a tendency is already evident in Qawa'id al-Aqa'id. Historians have often puzzled over why the Ash`ari creed was never embraced by the Hanafi denizens of Khorasan, but, was in fact often met with open hatred and hostility, whereas it had been accepted by the Hanafis of the Arab world, who never developed a separate "Tahawi" creed.
Many reasons are given for this. The first is that Imam al-Ash`ari concentrated his efforts on attacking the Mu`tazilah and destroying their madh'hab. During his time, the majority of the Hanafi scholars of Khurasan were in fact Mu`tazilis or at least sympathetic to their views. They, consequently, had been ideologically at war with al-Ash`ari. Even after the Mu`tazili creed fell out of favour and the majority of scholars began to distance themselves from Mu`tazili ideas and embrace those of Ahl al-Sunnah, the hatred and animosity that existed for al-Ash`ari was carried over, making it impossible for them to embrace an "Ash`ari" creed.
Al-Ash`ari was a Shafi'i, and the Ash`ari creed, after being swiftly and overwhelmingly embraced by the Shafi`is of Khorasan, became specifically associated with them. (This did not happen in the Arab world, as we have seen). To say the least, Shafi`i-Hanafi relations in Khorasan were far from cordial. This is another possible reason why the Khorasani Hanafis would want to look elsewhere for there `aqidah.
Al-Ashari openly declared his affiliation with Ahl al-Hadith, the scholars of hadith, and specifically Ahmad b. Hanbal. Al-Ash`ari makes it quite clear in his writings that the creed of Ahmad b. Hanbal is the true belief of Ahl al-Sunnah. This was no way for him to endear himself to the Hanafis. On the fiqh level, Ahmad and the students of Abu Hanifa, though grudgingly respecting each other, were ideologically polarised. After Ahmad's death, the severe additude and bad conduct of some Hanbalis widened the gap between them and the Hanafis. (Actually these "Hanbalis" included the nascent Hanbali Mujassimah who carried out a fitnah in Iraq almost as bad as the Mu`tazili mihnah of a generation before. No Hanafi or Shafi'i was spared their wrath.) This is another reason why the Khurasani Hanafis would be cool towards alAsh`ari and his creed.
The Hanafis, instead, embraced the creed of Ahl al-Sunnah under a different guise, that of the eminent and illustrious scholar of Transoxiana, al-Maturidi.

THE HISTORY AND DEVELOPMENT OF MATURIDI THOUGHT

Abu Mansur Al-Maturidi (d. 368) was a prominent Hanafi figure in Transoxiana. He was instrumental in the development of Hanafi Usul al-Fiqh. He was a defender of the `aqidah of Ahl al-Sunnah and a contemporary of al-Ash`ari. The ideological climate in Transoxiana was different from that of al-Ash`ari's Iraq. Transoxiana had been spared the brunt of the Mu`tazili mihnah, and was consequently less polarised when it came to the relationship between reason and revelation. The Hanafi fiqh, as well, was already more accepting of taking recourse to reason than was the fiqh of the other three madhhabs.
This produced an approach to Sunni theology that was more rationally inclined and less antagonistic to Mu`tazili thought. This would lead Hanafi scholars from the Arab world, like Ibn al-Humam, to accuse their "brothers from across the river" of agreeing with the Mu`tazilah on more than one occasion.
On the other hand, al-Kawthari sees this as their strength. He says, after mentioning what he considers to be an imbalance in the thought of al-Ash`ari with respect to reason and revelation, "This did not occur with his (al-Ash`ari's) contemporary, the Imam of guidance, Abu Mansur al-Maturidi, the Shaykh of the Sunnah in Transoxiana, due to the absolute preponderance of the Sunnah in that region over the different innovative sects, a preponderance which prevented any conflict from surfacing between them. This made it possible for al-Maturidi to take a completely balanced course, giving both revelation and reason their just due." (Muqaddimah al-Kawthari ala al-Tabyin, 19) Actually, we have seen that both the Ash'aris and Maturidis maintain this balanced course, it is just a minor question of degree.
Where we could say that the Ash'ari creed, after a series of independent scholarly works, came to its culmination with the writings of al-Ghazali (d. 505), the Maturidi literature developed mainly as a series of commentaries on Abu Hanifa's al-Fiqh al-Akbar – a precedent set by alMaturidi himself – and occasionally on the Tahawiyyah.
The most significant development in the Maturidi literature came with al-Nasafi (d. 508), a contemporary of al-Ghazali. He wrote many important works in theology including the superb Tabsirah al-Adillah. He also wrote his famous al-Aqidah al-Nasafiyyah, which would henceforth be the focus of most Maturidi scholarly efforts.
It might be said that Maturidi thought came to its culmination with al-Taftazani (753), who wrote his landmark Sharh al-Maqasid, a heavily philosophical work corresponding to alMawaqif of al-Iji in the Ash`ari literature. Al-Taftazani also wrote the authoritative commentary on al-`Aqidah al-Nasafiyyah upon which numerous commentaries have been written.
Geographically, Maturidi influence first predominated in Central Asia, gaining favor among the Hanafis of Khorasan as well for reasons previously discussed. The Maturidi creed spread from Central Asia into India. It also traveled with the Turks to Anatolia (Modern Turkey) and Eastern Europe. It is estimated that about two-thirds of the adherents of the Hanafi madhhab are Maturidi. The other third, mainly in the Arab world, are Ash`ari.

Catatan

Berikut ini adalah tokoh-tokoh yang terlibat dalam pergulatan antara aqidah Islam dan filsafat http://waskita-adijarto.blogspot.com/2015/01/tokoh-pergulatan-aqidah-islam-filsafat-yunani-aristoteles.html

Antara Aqidah (Keyakinan Islam) dan Ilmu Filsafat

Abstrak
Dalam tulisan pendek ini saya membahas tentang hubungan antara filsafat dan agama Islam secara ringkas. Ada filsafat yang bertentangan dengan agama Islam dan ada juga yang tidak bertentangan.
Ilmu Filsafat
Definisi filsafat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1 fil.sa.fat 1 n pengetahuan dan penyelidikan dng akal budi mengenai hakikat segala yg ada, sebab, asal, dan hukumnya ; 2 n teori yg mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan ; 3 n ilmu yg ber-intikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi ; 4 n fal-safah
Dalam prakteknya ada banyak cabang ilmu filsafat, di antaranya yang banyak bersinggungan dengan agama Islam adalah filsafat dari kelompok pemikiran Aristoteles yang dikenal juga sebagai Peripatetic School. Pada filsafat Aristoteles ini, sumber kebenaran adalah dari pemikiran manusia. Filsafat Aristoteles ini pada awalnya berkembang di Yunani, namun hilang di Eropa ketika Eropa masuk ke zaman kegelapan. Filsafat ini justru berkembang di negara kaum muslim, dan akhirnya diserap kembali di Eropa pada zaman Renaissance.

Selain filsafat Aristoteles, ada juga filsafat yang mendasarkan diri pada pengalaman / empirik, disebut juga Empirisme. Pada filsafat empirisme ini yang dianggap sebagai kebenaran hanyalah hal-hal yang diambil dari pengalaman manusia. Pada akhirnya Empirisme ini berkembang menjadi ilmu sains modern. Filsafat ini tidak mengenal adanya kebenaran mutlak, karena semua teori di dalamnya dibuat berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi. Jika pada suatu saat ditemukan fakta yang bertentangan dengan teori yang ada, maka otomatis teori tersebut gugur dan digantikan dengan teori baru.

Filsafat Dan Agama Islam

Agama Islam mendasarkan kebenaran pada wahyu (Al Quran dan Al Hadis) yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW. Semua hal yang tercakup di situ adalah kebenaran mutlak. Dengan demikian Agama Islam bertentangan dengan paham Filsafat Aristoteles / Peripatetic School, karena faham filsafat ini mendasarkan kebenaran semata-mata berdasarkan hasil pemikiran manusia. Pada saat ini kehidupan manusia terutama di Barat banyak dipengaruhi oleh filsafat Aristoteles, sehingga tidak heran jika timbul perbedaan paham antara Islam dengan paham Barat.

Ilmu sains modern yang berdasarkan Empirisme hanya bergerak di ranah hukum alam yang kelihatan, dan tidak pernah bergerak masuk ke arah kebenaran hakiki / kebenaran mutlak. Jadi sebenarnya potensi pertentangan antara Agama Islam dengan sains modern cukup kecil, selama kita menyadari bahwa sains modern tidak pernah menyatakan suatu kebenaran mutlak. Sebagai contoh dulu orang berpendapat bahwa benda yang berat jatuh lebih cepat, namun kemudian teori ini dibuktikan keliru oleh Galileo Galilei. Kemudian Isaac Newton merumuskan teori gravitasi, namun kemudian Einstein menemukan teori tentang gravitasi yang lebih tepat daripada teori gravitasi Newton. Demikianlah yang terjadi di berbagai bidang ilmu sains, yang ada adalah kumpulan pengetahuan terbaik yang berhasil ditemukan sejauh ini, bukanlah suatu kebenaran yang mutlak. Ilmu sains seperti ini dibenarkan oleh Rasulullah SAW, karena dalam zaman Rasulullah pernah terjadi para sahabat melakukan inovasi teknologi (penyerbukan kurma) dan hal tersebut dibiarkan oleh Rasulullah SAW.

Pada waktu filsafat Aristoteles masuk ke para cendekiawan muslim, ada juga orang-orang Islam yang sampai terpengaruh keyakinannya sampai membenarkan kaidah filsafat tersebut dalam merumuskan kebenaran. Pada akhirnya timbullah suatu keyakinan yang merupakan campuran antara agama Islam dan filsafat Aristoteles, yaitu Akidah Muktazilah. Akidah Muktazilah ini adalah akidah yang sesat dan bertentangan dengan akidah Islam yang murni. Sebagai respon, akhirnya pada kurun ke-3 Hijriah muncullah seorang mujaddid (pembaharu) yaitu Imam Abu Hasan Al Asy'ari yang menyelamatkan akidah umat Islam dengan ilmu sifat-20 nya yang terkenal. Beliau merumuskan point-point akidah Islam yang penting untuk menolak akidah Muktazilah. Pada hari ini ilmu akidah sifat-20 sangat populer di kalangan Islam Sunni (Ahlusunnah wal jemaah) seperti di pesantren-pesantren Nadhlatul Ulama (NU) para tarekat Sufi, sedangkan akidah Muktazilah yang menyimpang tersebut masih ada juga dalam berbagai bentuk misalnya kaum Islam Liberal.

Perbandingan Ringkas

Nama Aqidah Peranan Wahyu Peranan Akal
Islam Ahlusunnah Wal Jemaah Sumber kebenaran Untuk memahami wahyu dan menurunkan hukum berdasasrkan wahyu. Tidak boleh bertentangan dengan wahyu.
Filsafat Aristoteles tidak dipakai Sumber kebenaran mutlak
Muktazilah Dipakai untuk konfirmasi hasil pemikiran Sumber kebenaran mutlak
Sains Modern tidak dipakai Merumuskan kebenaran relatif berdasarkan pengamatan fisik

Kesimpulan
  • Sumber kebenaran agama Islam adalah wahyu
  • Sumber kebenaran filsafat Aristoteles adalah pemikiran
  • Sains modern hanya membahas kebenaran relatif, tidak membahas kebenaran mutlak.
  • Filsafat Aristoteles / Peripatetic School bertentangan dengan Agama Islam
  • Ilmu sains modern tidak bertentangan dengan Agama Islam selama tidak masuk ke ranah kebenaran yang sudah ditetapkan dalam agama Islam
  • Ilmu Filsafat sempat masuk ke agama Islam dan menimbulkan adanya aqidah Muktazilah yang sesat.
  • Pemikiran Filsafat Aristotels masih meracuni pemikiran Islam dalam berbagai bentuk, di antaranya Islam Liberal
Referensi
Berikut beberapa link dari wikipedia mengenai filsafat Aristoteles. Tentu saja untuk studi lebih jauh mesti dirujuk lagi ke textbook karena tulisan di Wikipedia belum tentu benar.

Artikel Seputar The Finland Phenomenon


Berikut ini kumpulan artikel-artikel seputar film dokumenter "The Finland Phenomenon"
Film tersebut dapat ditonton di Yotube:
- part 1 https://www.youtube.com/watch?v=Up0JdxYl5h0
- part 2 https://www.youtube.com/watch?v=OujAWAN3TJo
- part 3 https://www.youtube.com/watch?v=B6IePcWUEU8
- part 4 https://www.youtube.com/watch?v=KJf-ZnI-8ww
Di film dokumenter tersebut dinyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar di Finland tidak terlalu detail. Filenya (versi bahasa Inggris) dapat diambil di alamat berikut ini:
Di PISA 2009, China meraih rangking #1, nampaknya dengan metode yang bertolak belakang dengan yang dilakukan oleh Finland:

Perhitungan Kasar Kelahiran Luar Nikah di Malaysia

Beberapa waktu lalu saya sedang menghitung angka kelahiran luar nikah di berbagai negara. Banyak negara tidak menyatakan data tersebut secara ekplisit, sehingga angka tersebut perlu dihitung secara tidak langsung. Berikut ini adalah perhitungan kasar untuk negara Malaysia. Tentu saja ada kemungkinan angka ini masih kurang tepat.

Sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:
Perhitungan untuk 2000 ~ 2008
  • Angka kelahiran hanya tersedia untuk tahun 2005, 2006 dan 2007. Untuk tahun lain didekati berdasarkan angka tahun yang paling mendekati.
Tahun Populasi (ribu) Angka kelahiran Jumlah kelahiran
2000 23275 18.4 428260
2001 24013 18.4 441839.2
2002 24727 18.4 454976.8
2003 25320 18.4 465888
2004 25905 18.4 476652
2005 26477 18.4 487176.8
2006 26832 18 482976
2007 27186 17.6 478473.6
2008 27541 17.6 484721.6
Total 4200964
Diketahui jumlah bayi luar nikah dari tahun 2000 ~ 2008 adalah 257000 orang. Pada periode tersebut jumlah bayi yang lahir adalah 4200964.
Persentase bayi luar nikah terhadap total bayi = 257000/4200964 * 100% = 6.12%
Perhitungan untuk 2009 ~ 2010
Tahun Populasi Pertumbuhan kelahiran
2008 27541 1.31 360.7871
2009 27895 1.29 359.8455
2010 28251 1.28 361.6128
Pertambahan penduduk 2008 ~ 2010: 1082 ribu
Kelahiran luar nikah 2008 ~ 2010: 152182
Persentase: 15132/1082000*100 = 14%
Kesimpulan:
  • Pada periode 2000 ~ 2008 angka kelahiran luar nikah di Malaysia adalah 6.12% dari semua kelahiran
  • Pada periode 2008 ~ 2010 angka kelahiran luar nikah di Malaysia adalah 14% dari semua kelahiran
Catatan

Pemanfaatan e-KTP dengan menggunakan Card Reader



Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 471.13/1826/SJ mengenai Pemanfaatan e-KTP dengan Menggunakan Card Reader.


Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 471.13/1826/SJ
Perihal : Pemanfaatan e-KTP dengan Menggunakan Card Reader.
Ditujukan kepada:
1. Para Menteri/Kepala LPNK/Kepala Lembaga lainnya;
2. Kepala Kepolisian RI;
4. Para Gubernur;
5. Para Bupati/Walikota.
di- SELURUH INDONESIA
SURAT EDARAN
Sesuai dengan amanat Pasal 63 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional (e-KTP), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010, Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2011 dan Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2012, dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kelebihan yang mendasar dari e-KTP adalah bahwa didalam e-KTP tersebut dilengkapi dengan chip yang memuat biodata, pas photo, tanda tangan dan sidik jari penduduk, sehingga e-KTP dimaksud tidak dimungkinkan lagi dipalsukan/digandakan;
2. Chip yang tersimpan didalam e-KTP hanya bisa dibaca dengan card reader (alat pembaca chip);
3. Instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Lembaga Perbankan dan Swasta wajib menyiapkan kelengkapan teknis yang diperlukan berkaitan dengan penerapan e-KTP termasuk card reader sebagaimana diamanatkan Pasal IOC ayat (1) dan (2) Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2011.
Berdasarkan hal tersebut di atas dan agar e-KTP yang sudah dimiliki oleh Renduduk (masyarakat), dapat dimanfaatkan secara efektif, dengan hormat kami ingatkan kepada semua Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Kepala Lembaga lainnya, Kepala Kepolisian RI, Gubernur Bank Indonesia/Para Pimpinan Bank, Para Gubernur, Para Bupati/Walikota untuk :
1. Memfasilitasi semua unit kerja/badan usaha atau nama lain di jajaran masing-masing yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, dapat menyediakan card reader dalam waktu yang singkat, dengan penjelasan sebagai berikut:
a.    Penyediaan anggaran dan proses pengadaannya merupakan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing Kementerian/Lembaga/Badan Usaha atau Nama Lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b.    Semua unit kerja/badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, sudah memiliki card reader paling lambat akhir tahun 2013, dengan alasan KTP non elektronik terhitung sejak 1 Januari 2014 tidak berlaku lagi;
c.    Agar card reader tersebut dapat digunakan untuk membaca chip e-KTP secara efektif, maka dalam persiapan pengadaannya, khususnya yang berkaitan dengan aspek teknis dikoordinasikan dengan Tim Teknis Pemanfaatan e-KTP, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri.
2.    Supaya tidak terjadi kesalahan fatal dalam penggunaan e-KTP, maka diminta kepada semua Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Kepala Lembaga lainnya, Kepala Kepolisian RI, Gubernur Bank Indonesia/Para Pimpinan Bank, Para Gubernur, Para Bupati/Walikota, agar semua jajarannya khususnya unit kerja/badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, bahwa e-KTP tidak diperkenankan di foto copy, distapler dan perlakuan lainnya yang merusak fisik e-KTP, sebagai penggantinya dicatat “Nomor Induk Kependudukan (NIK)” dan “Nama Lengkap”
3.    Apabila masih terdapat unit kerja/badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, masih memfoto copy, menstapler dan perlakuan lainnya yang merusak fisik e-KTP, akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku karena sangat merugikan masyarakat, khususnya pemilik e-KTP.
Demikian atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan
Tembusan Yth:
1.    Bapak Presiden Republik Indonesia (sebagai laporan);
2.    Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia;
3.    Menteri Koordinator Bidang Polhukam;
4.    Menteri Koordinator Bidang perekonomian;
5.    Menteri Koordinator Bidang Kesra;
6.    Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;
7.    Kepala Lembaga Sandi Negara;
8.    Rektor Institut Teknologi Bandung.
terima kasih.
Menteri Dalam Negeri
GAMAWAN FAUZI


Beberapa analisa:

Pendapat dari seorang yang pernah kerja di NXP:

e-KTP tahan Ultraviolet

Dear Pak Waskita,
Bukan membela NXP (sudah mau keluar dari NXP nih), tapi saya tidak menemukan penjelasan resmi tentang e-KTP bakal rusak kalau di fotokopi.
Dari sisi teknis:
1) Yang dipasang di e-KTP adalah Mifare silicon die, dilumerkan dalam plastic card. Jelas-jelas tipe die ini tidak mempan UV (karena dilindungi lapisan plastic e-KTP). UV tidak bisa menembus lapisan plastic. Yang bisa digunakan untuk menembus lapisan plastic e-KTP adalah radiasi alpha, beta atau gamma.
2) Masalah panas, setahu saya, standard silicon die bakal tahan 85 Celcius tanpa masalah. Tidak mungkin kalau mesin fotocopy bisa mencapai 85 derajat celcius, kecuali sengaja dipanaskan.
3) Layout silicon die tersebut sengaja dikaburkan. Walaupun ada yang bisa membuka silicon die tersebut, menempatkan probe di atas silicon die bakal sulit (ie. tapping data langsung di-atas silicon die tidak mungkin). Tapping / snipping RF transaction juga sulit karena diencrypsi.
Kesimpulannya tidak ada issue teknis dengan fotocopy e-KTP.
Saya rasa alasan e-KTP tidak boleh difotokopi adalah:
1) Authentification. Hasil fotocopy e-KTP sangat mudah dimanipulasi (eg. ganti umur untuk cari SIM). e-KTP yang asli punya data biometric yang sulit dipalsukan. Jadi kalau ada e-KTP approval dalam sistem, dijamin bahwa orang tersebut memang sah / approve transaksi tersebut.
2) Penggandaan fisik e-KTP sulit. Isi kartu yang kosong dan sablon NIK memang tidak sulit. Yang sulit adalah bahwa pemerintah saat ini dalam proses menggabungkan 250 juta data penduduk dalam sistem database yang terintegrasi. Mungkin dalam beberapa tahun lagi kita bisa rasakan manfaatnya. Bayangkan kalau ada 1-2juta penduduk tiap bulan yang minta kartu baru (padahal proses integrasi belum selesai) ?
Salam,
-daniel
(pemegang e-KTP juga)

Logika Fotokopi versus e-KTP 

Mari dicari logika fotokopi dapat merusak e-KTP. Berikut ini salah satu hasil othak-athik-gathuk sejauh ini:
Part A: Mesin fotokopi membangkitkan sinar ultraviolet
http://en.wikipedia.org/wiki/Photocopier "As glass transmits ultraviolet rays between 325 and 400 nanometers, copiers with ultraviolet-producing lights such as fluorescent, tungsten halogen, or xenon flash, expose documents to some ultraviolet."
http://unionsafe.labor.net.au/hazards/10482038912017.html
"Ultraviolet Light Fluorescent, metal halide or quartz exposure lamps are most commonly used in photocopiers. The light is not regarded as harmful, however, it can lead to eye strain when encountered repeatedly - photocopying should always be carried out with the cover down."
Part B: Sinar ultraviolet dapat mempengaruhi smartcard
#1 http://www.smartcardalliance.org/pages/smart-cards-faq
"Smart card chips include a variety of hardware and software capabilities that detect and react to tampering attempts and help counter possible attacks. For example, the chips are manufactured with features such as extra metal layers, sensors to detect thermal and UV light attacks, and additional software and hardware circuitry to thwart differential power analysis."
#2 http://people.cs.uchicago.edu/~dinoj/smartcard/security.html "Other successful attacks methods include heating the controller to a high temperature or focusing the UV light on the EEPROM, thus removing the security lock"
http://www.datacard.com/downloads/ViewDownLoad.dyn?elementId=/repositori...
http://www.datacard.com/downloads/ViewDownLoad.dyn?elementId=/repositori...

"ULTRAVIOLET LIGHT
Prolonged exposure to sunlight and other UV sources can fade printed images on plastic cards, causing color washout, pixelated images and partial characters. UV exposure can also degrade some protective layers and laminates mo re than others. Careful selection of printing and finishing technologies can reduce the effects of UV exposure."


Sumber Berita:

Jumat, 09 Januari 2015

Plang Nama Masjid Salman ITB

Plang Nama Masjid Salman ITB menggunakan warna abu-abu di dengan background abu-abu, sehingga sulit terlihat, apalagi kalau cuaca sedang hujan.





Riwayat T-Rex ITB

Berikut ini foto terakhir ex patung T-Rex Pasar Seni ITB 2014

Sisa-sisa T-Rex Pasarseni ITB 2014
Berikut ini foto T-Rex Pasarseni ITB 20 Februari 2015:

Sisa-sia T-Rex Pasarseni ITB 2014 pada 20 Februari 2015


Foto-foto lain tentang pembongkaran T-Rex dapat dilihat di http://waskita-adijarto.blogspot.com/2014/12/patung-t-rex-dibongkar.html

Macam-macam kopi di Borma



Macam-macam kopi yang dijual di toko Borma Setiabudi

Polisi Tidur dari Balok Kayu

Di Indonesia ini kadang-kadang orang kreatif tapi aneh. Misal membuat polisi tidur (speed bump) dari balok kayu untuk lintasan motor. Tentu saja hal ini membahayakan sang pengendara motor.

Polisi tidur dari balok kayu

Sepeda motor melintasi polisi tidur balok kayu     



Sebuah mobil melintasi polisi tidur balok kayu

Senin, 05 Januari 2015

Susahnya menyetir helikopter

Sumber: http://www.lockonfiles.com/topic/39541-helicopter-noob-mi-8-or-huey/


Aturan Baru Biaya Nikah

Menurut peraturan terbaru, biaya nikah sudah cukup jelas dan relatif murah.
Berikut ini beberapa foto dan screenshot peraturan terbaru tersebut.

Poster biaya nikah di sebuah masjid

Poster biaya nikah di sebuah masjid di Sulawesi Selatan


Berikut ini poster resmi dari Kementrian Agama (http://bimasislam.kemenag.go.id/uploads/images/ALUR%20NIKAH-R1.jpg)

Alur pelayanan nikah di Kementrian Agama Republik Indonesia
Penerimaan uang di luar aturan tersebut dapat terkena kasus gratifikasi. Untuk mencegah gratifikasi tersebut, Kementrian Agama juga menyusun satgas khusus:
Menyikapi adanya regulasi baru berupa PP Nomor 48 Tahun 2014  tentang biaya layanan administrasi pernikahan, Ditjen Bimas Islam membentuk Satuan Tugas Pengendalian Gratifikasi Layana KUA. “Untuk mengendalikan tindak gratifikasi terhadap aparatur KUA dalam memberikan layanan administrasi pernikahan, kami akan membentuk SATGAS khusus”. Demikian dikatakan oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. H. Machasin, MA saat konferensi pers di kantornya di hadapan para wartawan (24/12). -  sumber: : http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/cegah-gratifikasi-ditjen-bimas-islam-bentuk-satgas-layanan-kua-secara-khusus
Menyikapi adanya regulasi baru berupa PP Nomor 48 Tahun 2014  tentang biaya layanan administrasi pernikahan, Ditjen Bimas Islam membentuk Satuan Tugas Pengendalian Gratifikasi Layana KUA. “Untuk mengendalikan tindak gratifikasi terhadap aparatur KUA dalam memberikan layanan administrasi pernikahan, kami akan membentuk SATGAS khusus”. Demikian dikatakan oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. H. Machasin, MA saat konferensi pers di kantornya di hadapan para wartawan (24/12). - See more at: http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/cegah-gratifikasi-ditjen-bimas-islam-bentuk-satgas-layanan-kua-secara-khusus#sthash.dpPzIHeG.dpuf
Berikut ini alur pelayanan nikah resmi (sumber):
  • 1. Calon pengantin mendatangi RT/RW untuk mengurus surat pengantar nikah untuk dibawa ke kelurahan;
  • 2. Calon pengantin mendatangi kelurahan untuk mengurus surat pengantar nikah (N1 – N4) untuk dibawa ke KUA (Kecamatan)
  • a) Jika pernikahan dilakukan di luar Kecamatan setempat, maka calon pengantin mendatangi KUA (Kecamatan) setempat untuk mengurus surat pengantar rekomendasi nikah untuk dibawa ke KUA (Kecamatan) tempat akad nikah.
  • b) Jika waktu pernikahan kurang dari 10 hari kerja, maka calon pengantin mendatangi Kantor Kecamatan tempat akad nikah untuk mengurus surat dispensasi nikah.
  • 3. Calon pengantin mendatangi Kantor KUA (Kecamatan) tempat akad nikah untuk melakukan pendaftaran nikah;
  • a) Jika pernikahan dilakukan di KUA (Kecamatan), maka calon pengantin tidak dikenakan biaya alias gratis.
  • b) Jika perikahan dilakukan di luar KUA (Kecamatan), maka calon pengantin mendatangi Bank Persepsi yang ada di wilayah KUA tempat menikah untuk membayar biaya nikah sebesar Rp600.000,- lalu menyerahkan SLIP SETORANNYA ke KUA tempat akad nikah.
  • 4. Calon pengantin mendatangi KUA (Kecamatan) tempat akad nikah untuk melakukan pemeriksaan data nikah calon pengantin dan wali nikah;
  • 5. Calon pengantin melaksanakan akad nikah, di KUA (Kecamatan) atau Lokasi Nikah, untuk kemudian diakhiri dengan penyerahan buku nikah.
 Sumber: