Beberapa hari lalu ada kasus kebocoran data penduduk Tiongkok. Data yg diklaim bocor ada 1 milyar nama penduduk dan data pribadinya. Sampel yang dibocorkan ada 250 ribu penduduk. Masalahnya ternyata distribusi umur di sampel itu tidak cocok dengan sensus resmi dari pemerintah Tiongkok.
Berikut ini grafik populasi Tiongkok berdasarkan umur:
Ada 3 sumber data:
- sensus 2020
- NBS (The National Bureau of Statistics of China)
- Analisis dari Yu Fuxian
Masalah: ada perbedaan antara angka resmi yang diumumkan oleh pemerintah Tiongkok, dengan angka yang didapat menggunakan data dari database kepolisian yang dibocorkan..
Sensus Penduduk Tiongkok 2020
sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/2020_Chinese_census
Analisis dari Yu Fuxian
sumber: https://twitter.com/fuxianyi/status/1545668143816839170
Yu Fuxian menggunakan data yang dibocorkan dari hacker untuk mendapatkan estimasi populasi sesungguhnya.
"Recently leaked China's population data confirm my estimates: births began to decline in 1991, with no peak in 2004 or 2011; Population is now less than 1.28 billion, not the official 1.41 billion; Population began to shrink in 2018, not 2031 as officially predicted."
Referensi
- Warsaw Institute: China’s Population Aging and the End of the Demographic Dividend
- China's population reaches 1.41 billion: NBS
- New Data Confirm Worrying Fall in China’s Birth Rate
- China population: census results will spur debate on key policy issues
- China's Demographic Manipulation
- Hackers claim retrieving data of china's shanghai national police database
Tidak ada komentar:
Posting Komentar